DEFINISI
Merefleksi
adalah mencerminkan kata atau ucapan seseorang. Merefleksi isi puisi
ialah mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi. Dapat diartikan
pula memahami makna puisi
Merefleksikan puisi berarti mengungkapkan isi puisi kedalam bentuk prosa.
Makna
atau isi puisi seringkali disampaikan secara tersirat dan bukan secara
terang-terangan. Terkadang seorang penyair menggunakan kata-kata
simbolik atau ungkapan tertentu dalam menyampaikan isi atau pesan suatu
puisi. Hal ini membuat puisi terkadang sulit untuk dipahami.
Akan
tetapi, hal tersebut juga menjadikan puisi lebih indah. Bagi pecinta
puisi, keindahan kata-kata dalam puisi dapat memunculkan perasaan atau
emosi tertentu. Namun, puisi tidak harus selalu menggunakan kata-kata
yang berbelit-belit.
Dalam memahami makna
puisi diperlukan kejelian dan kecermatan dalam membaca kata-kata dalam
puisi. Bahasa yang digunakan seringkali berbeda dengan bahasa
sehari-hari dengan pemilihan kata yang tepat, tersusun indah serta
bermakna kuat.
A. CITRAAN PUISI
Citraan
adalah cara membentuk citra mental pribadi (penyair), atau gambaran
sesuatu. Setiap gambaran itu disebut citra atau imaji.
Citraan
itu bermacam-macam, dihasilkan oleh indra penglihatan, pendengaran,
perabaan, pencecapan, dan penciuman. Dapat juga diciptakan oleh
pemikiran dan gerakan.
Di bawah ini disertakan beberapa contoh citraan,
...............................................................
Angin berhembus bertahun-tahun
Daun berbisik rasa kesukaan
Bulan perlahan-lahan
Menuju maghrib peraduan
(Y.E.Tatengkeng)
Di
dalam puisi di atas terdapat citra perasa terdapat pada larik pertama
“berhembus”, pada larik kedua terdapat citra pendengaran “daun
berbisik”, pada larik ketiga dan keempat terdapat citra penglihatan.
B. Membubuhkan tanda baca, kata, frasa, dan klausa di antara kata dengan kata, larik dengan larik, dan bait dengan bait.
C. Menentukan makna denotasi dan konotasi
Contoh merefleksi puisi yang dikutip dari Buku BSE:
Refleksi (Gambaran) Isi
Puisi Melalui puisi "Kepada Koruptor", tersebut penyair ingin
mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi rakyat Indonesia yang
menderita akibatulah para koruptor yang memakan uang rakyat. Penderitaan
tersebut dapat
dilihat
dari air mata para bocah di lampu merah, jeritan kelaparan mereka,
keinginan untuk melanjutkan sekolah, dan orang-orang miskin yang
memenuhi negeri ini. Penyair juga memohon pada koruptor agar jangan
memakan uang rakyat.
Penyair berdoa kepada Tuhannya. Ya Tuhan, berilah
kiranya semua yang terbaik bagiku. Berilah tanah yang
berlumpur
dan kerbau pilihan serta biji padi yang manis. Ya Tuhan, berilah
kiranya semua yang terbaik, air mengalir dan hujan menyerbu tanah air.
Ya Tuhan, bila masanya nanti buahnya kupetik, ranumnya kupetik,
rahmat-Mu segera kuraih.
0 komentar on "MEREFLEKSIKAN ISI PUISI"
Posting Komentar