Senin, 16 Desember 2013

SOSIALISASI

Diposting oleh Unknown di 20.25 0 komentar


A.      Pengertian sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses pembelajaran seorang individu terhadap nilai dan norma yang ada di masyarakat dengan tujuan agar menjadi bagian dari masyarakat. Melalui sosialisasi seorangindividu menerima kebiasaan, nilai, norma, peran, perilaku, dan semua aturan yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan proses tersebut, sosialisasi akan dapat mempengaruhi cara dan pola berfikir seseorang sehingga kebiasaan hidup dan kepribadian seseorang dapat terbentuk.
B.      Proses sosialisasi
Pada hakikatnya proses sosialisasi merupakan hasil dari interaksi antar manusia. Selama manusia masih berinteraksi proses sosialisasi pun masih berlangsung.
Pendapat beberapa ahli sosial mengenai pengertian proses sosialisasi sebagai berikut.
·         Krathwohl : proses sosialisasi adalah proses penyajian yang menguasahakan seseorang menjadi peka terhadap rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta berperilaku seperti orang lain dalam masyarakatnya atau kebudayaannya.
·         Laurence : proses sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek perilakunya.
·         Guire : proses sosialisasi adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan perilaku perorangan dengan snksi positif atau negative yang menyebabkan penerimaan atau penolakan oleh orang lain.
·         Robert M.Z. Lawang : proses sosilaisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial
Berdasarkan tahapannya, proses sosialisasi seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sekunder
1.       Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi yang paling dini dan pertama kali diterima seseorang dari lingkungan keluarga. Sosialaisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun.
Proses sosialisasi primer mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Hal ini dikarenakan anak akan menerapkan hasil belajarnya dalam keluarga ke dalam pergaulan di masyarakat.
2.       Sasialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder dilakukan setiap manusia di luar lingkungan keluarga.pada sosialisasi sekunder seseorang belajar memahami lingkungan di luar keluarganya. Pada proses sosialisasi itu masyarakat atau orang lain mempunyai peranan penting. Sosialisasi sekunder diterima melalui pendidikan di sekolah dan pengalaman hidup.
Secara umum, terdapat dua pola sosialisasi yang berkembang di masyarakat, yaitu sosialisasi represif dan partisipatif.
1.       Sosialisasi represif
Sosialisasi represif menggunakan penekanan hukuman terhadap seseorang yang melakukan kesalahan. Komunikasi yang terjadi pada sosialisasi represif, yaiu bersifat menekan dan satu arah.
2.       Sosialisasi partisipatif
Sosialisasi partisipatif merupakan proses sosialisasi dengan menggunakan penekanan interaksi sehingga sosialisasi partisipatif berusaha menanamkan kebiasaan, adat istiadat, dan aturan-aturan tanpa ada penekanan.
Proses sosialisasi yang berlangsung di masyarakat umumnya melalui media tertentu. Beberapa media sosialaisasi sebagai berikut.
1.       Keluarga
Keluarga merupakan tempat dimana untuk pertama kalinya seorang manusia belajar hidup bersosial sehingga keluarga dapat dikatakan sebagai agen sosialisasi (agents of socialization)
2.       Teman sepermainan
Melalui teman sepermainan anak belajar hidup dan bersosialisasi. Anak belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, teman sepermainan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang.
3.       Sekolah
Nilai dan norma sosial dapat pula dipeljari melalui sekolah, sekolah merupakan tempat seorang belajar.
4.       Media massa
Sosialaisasi dapat berlangsung melalui media massa, seperti televise, surat kabar, majalah, dan tabloid.
Ada lima faktor utama yang mempengaruhi sosialisasi seseorang. Factor-faktor tersebut adalah sifat dasar, lingkungan prenatal, perbedaan, perorangan, lingkungan serta motivasi
1.       Sifat dasar
Sifat dasar seseorang meliputi karakter, watak, serta sifat emosional. Sifat dasar merupakan warisan dari ayah dan ibu yang diturunkan melelui  gen. gen telah ada sejak anak masih berupa embrio yang di dalamnya mewarisi sifat-sifat ayah dan ibu.
2.       Lingkungan prenatal
Embrio berada dalam rahim ibu untuk beberapa waktu. Lingkungan inilah yang disebut lingkngan prenatal. Pada masa ini sang ibu berusaha memberi pengaruh-pengaruh yang baik kepada bayinya.
3.       Perbedaan perorangan
Setelah lahir, seorang anak akan tumbuh dewasa dengan karakteristiknya sendiri-sendiri. Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
4.       Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah kondisi sekitar individu baik lingkungan alam, kebudayaan, dan masyarakat yang dapat mempengaruhi proses sosialisasi.
5.       Motivasi
Dalam menjalani kehidupan, setiap individu mempunyai motivasi-motivasi untuk menjadikan hidupnya lebih berarti. Motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang yang menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu.
C.       Peranan sosialisasi dalam pembentukan keperibadian
·         Menurut soerjono soekanto (2003), keperibadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain.
·         Menurut cuber (2003), kepribadian sebagai gabungan keseluruhan dari cirri-ciri (sifat-sifat) yang tampak dan dapat dilihat pada seseorang.
Ada beberapa factor yang menentukan keperibadian seseorang, yaitu factor keturunan, factor lingkungan alam , factor lingkungan kebudayaan, dan lingkungan sosial
1.       Factor keturunan (warisan biologis)
Keturunan sangat penting dalam menentukan pembentukan keperibadian seseorang. Hal ini terjadi karena factor tersebut secara relatif tidak mengalami perubahan. Contoh, seseorang yang memiliki badan yang lemah akan mempunyai sifat rendah diri yang berlebihan.
2.       Factor lingkungan alam (geografis)
Keadaan alam yang berbeda baik dari segi letak geofrafisnya, iklim maupun sumberdaya alamnya mempunyai pengaruh terhadap keperibadian manusia, hal ini dikarenakan lingkungan alam akan memberikan pengalaman yang berbeda kepada setiap individu.
3.       Factor lingkungan kebudayaan
Lingkungan kebudayaan turut memengaruhi pembentukan keperibadian seseorang karena setiap lingkungan kebudayaan memiliki batasan dan aturan tingkah laku tertentu.
4.       Factor lingkungan sosial
Setiap anggota kelompok memiliki peran yang diwariskan kepada anggota kelompoknya. Kelompok manusia yang pertama adalah keluarga, tetangga, teman sepermainan, dan lingkungan sekitar.



Kamis, 21 November 2013

SHALAT WAJIB

Diposting oleh Unknown di 19.58 0 komentar


A.      Pengertian shalat
Secara bahasa shalat artinya do’a, sedangkan menurut istilah shalat berarti suatu ibadah berupa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat dan rukun tertentu.
Ibadah shalat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Jika shalatnya baik, maka amal lainnya baik, tetapi jika shalatnya tidak baik, maka amalan yang lainnya juga menjadi rusak.
B.      Ketentuan shalat fardu
1.      Rukun shalat
a.      Niat
b.      Berdiri (bagi yang mampu)
c.       Takbiratul ikhram
d.      Membaca surah al fatihah
e.      Rukuk disertai tumakninah
f.        Iktidal disertai tumakninah
g.      Sujud dua kali disertai tumakminah
h.      Duduk diantara dua sujud disertai tumakninah
i.        Duduk akhir
j.        Membaca tahiyat/tasyahadud akhir
k.       Membaca shalawat nabi
l.        Mengucapkan slam yang pertama (saat menoleh kekanan)
m.    Tertib (berurutan)
2.      Syarat wajib shalat
a.      Islam
b.      Suci dari haid dan nifas (khusus wanita)
c.       Berakal sehat
d.      Balig atau dewasa , yang dapat diketahui dengan salah satu tanda berikut ini.
1)      Telah berumur lima belas tahun atau keluar air mani
2)      Bermimpi bersetubuh
3)      Mulai keluar haid bagi perempuan
e.      Tidak tertidur
3.      Syarat sahnya shalat
a.      Suci dari adas besar dan kecil
b.      Badan, pakaian, tempatnya suci dari najis
c.       Menutup aurat, auat laki-laki antara pusar sampai lutut, sedangkan bagi perempuan auratnya adalah semua anggota badan, kecuali muka dan telapak tangan
d.      Menghadap kiblat
e.      Mengetahui waktunya shalat
4.      Sunah-sunah shalat
a.      Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ikhram
b.      Mengangkat kedua tangan saat akan rukuk, iktidal, dan saat berdiri pada pergantian rakaat
c.       Bersedekap, tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri
d.      Melihat ke arah tempat sujud
e.      Membaca do’a iftitah
f.        Membaca taawuz sebelum membaca surah al fatihah
g.      Membaca “amin” setelah membaca surah al fatihah
h.      Membaca surah pendek/al qur’an setelah membaca surah al fatihah (rakaat pertama dan kedua)
i.        Mengeraskan bacaan (jahran), pada rakaat pertama dan kedua (untuk shalat maghrib, isya’, dan subuh)
j.        Membaca takbir intiqal (allahu akbar) saat pergantian gerakan shalat
k.       Membaca do’a sewaktu iktidal
l.        Meletakkan telapak tangan di antara lutut ketika rukuk
5.      Hal-hal yang membatalkan shalat
a.      Meninggalkan salah satu rukun shalat
b.      Meninggalkan salah satu syarat, seperti berhadas atau terkena najis
c.       Berkata dengan sengaja (selain bacaan shalat)
d.      Terlalu banyak bergerak
e.      Makan dan minum dengan sengaja

Jumat, 15 November 2013

SIFAT-SIFAT ALLAH BESERTA DALILNYA

Diposting oleh Unknown di 04.10 0 komentar


 1.      Wujud (Ada) lawannya ‘Adam (Tidak ada)
 Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya, Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:
{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (16)} [الرعد: 16]
16. Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
2.      Qidam (Terdahulu/Tak berawal) lawannya Hudust (Baru/Ada awalnya)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah hudust (ada awalnya) pasti Allah membutuhkan yang menciptakan, dan itu mustahil bagi Allah.
§  Dalil Naqli    :   Surat Al-Hadid  ayat 3:
{هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ} [الحديد: 3]
       Dialah yang Awal dan yang akhir.
3.      Baqo (Kekal/Tiada akhirnya) lawannya Fana (Rusak/Musnah)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti AllahHudust, dan itu mustahil.bagi Allah
§  Dalil Naqli :  Surat Ar-Rahman  ayat 27:
{وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (27) } [الرحمن: 28]
  Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4.      Mukholafatu Lilhawadist (Berbeda dengan makhluknya) lawannyaMumatsalatu Lilhawadist (Menyerupai makhluknya)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan makhluk, dan itu mustahil.
§  Dalil Naqli :   Surat Asy-Syuro ayat 11:
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ } [الشورى: 11]
tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
 5.      Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) lawannyaIhtiyaj (Membutuhkan)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”.Seperti warna putih(sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putihpun akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
§  Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut  ayat 6:
إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ  العنكبوت: 6
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
6.      Wahdaniyyat (Esa/Tunggal) lawannya Ta’addud (Lebih dari satu)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka  tidak mungkin Allah Ta’addud.
§  Dalil Naqli : Surat Al Ikhlas
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
1.  Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
7.      Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya ‘Ajzu (Lemah/Tidak bisa berbuat apa – apa)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.
§  Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh  ayat 20:
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  [البقرة: 20]
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
8.      Irodat  (Berkehendak) lawannya Karohah (Terpaksa)
§  Dalil ‘Aqli :   Seandainya Allah Karohah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
§  Dalil Naqli : Surat Hud  ayat 107:
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ  هود: 107
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.
 9.       ‘Ilmu (Maha Mengetahui) lawannya Jahl (Bodoh)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Irodat(tidak berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.
§  Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh ayat 231:
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
 10.  Hayat (Hidup) lawannya Maut (Mati)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.
§  Dalil naqli :  Surat Al Baqoroh   ayat 255:
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ  البقرة: 255
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)
11.  Sama’ (Maha Mendengar) lawannya Shomam (Tuli)
§  Dalil ‘Aqli :    Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.
§  Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro  ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ  الشورى: 11
dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
12.  Bashor (Maha Melihat) lawannya ‘Amaa (Buta)
§  Dalil ‘Aqli :   Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat
§  Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ  الشورى: 11
dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
13.  Kalam (Berfirman) lawannya Bukmu (Tidak berfirman/tidak bisa berbicara)
§  Dalilnya dalam surat An-Nisa ayat 164:
 وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا  النساء: 164
dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung
14.  Qodiron lawannya ‘Ajizan
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrot
15.  Muridan lawannya Karihan
§  Dalilnya sama dengan dali sifat Irodat
16.  ‘Aliman lawannya Jahilan
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu
17.  Hayyan lawannya mayyitan
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat hayat
18.  Sami’an lawannya Ashomma
§  Dalilnya sama dengan sifat Sama’
19.  Bashiron lawannya A’maa
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashor
20.  Mutakaliman lawannya Abkama
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam
§   

Senin, 16 Desember 2013

SOSIALISASI



A.      Pengertian sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses pembelajaran seorang individu terhadap nilai dan norma yang ada di masyarakat dengan tujuan agar menjadi bagian dari masyarakat. Melalui sosialisasi seorangindividu menerima kebiasaan, nilai, norma, peran, perilaku, dan semua aturan yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan proses tersebut, sosialisasi akan dapat mempengaruhi cara dan pola berfikir seseorang sehingga kebiasaan hidup dan kepribadian seseorang dapat terbentuk.
B.      Proses sosialisasi
Pada hakikatnya proses sosialisasi merupakan hasil dari interaksi antar manusia. Selama manusia masih berinteraksi proses sosialisasi pun masih berlangsung.
Pendapat beberapa ahli sosial mengenai pengertian proses sosialisasi sebagai berikut.
·         Krathwohl : proses sosialisasi adalah proses penyajian yang menguasahakan seseorang menjadi peka terhadap rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta berperilaku seperti orang lain dalam masyarakatnya atau kebudayaannya.
·         Laurence : proses sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek perilakunya.
·         Guire : proses sosialisasi adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan perilaku perorangan dengan snksi positif atau negative yang menyebabkan penerimaan atau penolakan oleh orang lain.
·         Robert M.Z. Lawang : proses sosilaisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial
Berdasarkan tahapannya, proses sosialisasi seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sekunder
1.       Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi yang paling dini dan pertama kali diterima seseorang dari lingkungan keluarga. Sosialaisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun.
Proses sosialisasi primer mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Hal ini dikarenakan anak akan menerapkan hasil belajarnya dalam keluarga ke dalam pergaulan di masyarakat.
2.       Sasialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder dilakukan setiap manusia di luar lingkungan keluarga.pada sosialisasi sekunder seseorang belajar memahami lingkungan di luar keluarganya. Pada proses sosialisasi itu masyarakat atau orang lain mempunyai peranan penting. Sosialisasi sekunder diterima melalui pendidikan di sekolah dan pengalaman hidup.
Secara umum, terdapat dua pola sosialisasi yang berkembang di masyarakat, yaitu sosialisasi represif dan partisipatif.
1.       Sosialisasi represif
Sosialisasi represif menggunakan penekanan hukuman terhadap seseorang yang melakukan kesalahan. Komunikasi yang terjadi pada sosialisasi represif, yaiu bersifat menekan dan satu arah.
2.       Sosialisasi partisipatif
Sosialisasi partisipatif merupakan proses sosialisasi dengan menggunakan penekanan interaksi sehingga sosialisasi partisipatif berusaha menanamkan kebiasaan, adat istiadat, dan aturan-aturan tanpa ada penekanan.
Proses sosialisasi yang berlangsung di masyarakat umumnya melalui media tertentu. Beberapa media sosialaisasi sebagai berikut.
1.       Keluarga
Keluarga merupakan tempat dimana untuk pertama kalinya seorang manusia belajar hidup bersosial sehingga keluarga dapat dikatakan sebagai agen sosialisasi (agents of socialization)
2.       Teman sepermainan
Melalui teman sepermainan anak belajar hidup dan bersosialisasi. Anak belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, teman sepermainan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang.
3.       Sekolah
Nilai dan norma sosial dapat pula dipeljari melalui sekolah, sekolah merupakan tempat seorang belajar.
4.       Media massa
Sosialaisasi dapat berlangsung melalui media massa, seperti televise, surat kabar, majalah, dan tabloid.
Ada lima faktor utama yang mempengaruhi sosialisasi seseorang. Factor-faktor tersebut adalah sifat dasar, lingkungan prenatal, perbedaan, perorangan, lingkungan serta motivasi
1.       Sifat dasar
Sifat dasar seseorang meliputi karakter, watak, serta sifat emosional. Sifat dasar merupakan warisan dari ayah dan ibu yang diturunkan melelui  gen. gen telah ada sejak anak masih berupa embrio yang di dalamnya mewarisi sifat-sifat ayah dan ibu.
2.       Lingkungan prenatal
Embrio berada dalam rahim ibu untuk beberapa waktu. Lingkungan inilah yang disebut lingkngan prenatal. Pada masa ini sang ibu berusaha memberi pengaruh-pengaruh yang baik kepada bayinya.
3.       Perbedaan perorangan
Setelah lahir, seorang anak akan tumbuh dewasa dengan karakteristiknya sendiri-sendiri. Setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
4.       Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah kondisi sekitar individu baik lingkungan alam, kebudayaan, dan masyarakat yang dapat mempengaruhi proses sosialisasi.
5.       Motivasi
Dalam menjalani kehidupan, setiap individu mempunyai motivasi-motivasi untuk menjadikan hidupnya lebih berarti. Motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang yang menggerakkan seseorang untuk berbuat sesuatu.
C.       Peranan sosialisasi dalam pembentukan keperibadian
·         Menurut soerjono soekanto (2003), keperibadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain.
·         Menurut cuber (2003), kepribadian sebagai gabungan keseluruhan dari cirri-ciri (sifat-sifat) yang tampak dan dapat dilihat pada seseorang.
Ada beberapa factor yang menentukan keperibadian seseorang, yaitu factor keturunan, factor lingkungan alam , factor lingkungan kebudayaan, dan lingkungan sosial
1.       Factor keturunan (warisan biologis)
Keturunan sangat penting dalam menentukan pembentukan keperibadian seseorang. Hal ini terjadi karena factor tersebut secara relatif tidak mengalami perubahan. Contoh, seseorang yang memiliki badan yang lemah akan mempunyai sifat rendah diri yang berlebihan.
2.       Factor lingkungan alam (geografis)
Keadaan alam yang berbeda baik dari segi letak geofrafisnya, iklim maupun sumberdaya alamnya mempunyai pengaruh terhadap keperibadian manusia, hal ini dikarenakan lingkungan alam akan memberikan pengalaman yang berbeda kepada setiap individu.
3.       Factor lingkungan kebudayaan
Lingkungan kebudayaan turut memengaruhi pembentukan keperibadian seseorang karena setiap lingkungan kebudayaan memiliki batasan dan aturan tingkah laku tertentu.
4.       Factor lingkungan sosial
Setiap anggota kelompok memiliki peran yang diwariskan kepada anggota kelompoknya. Kelompok manusia yang pertama adalah keluarga, tetangga, teman sepermainan, dan lingkungan sekitar.



Kamis, 21 November 2013

SHALAT WAJIB



A.      Pengertian shalat
Secara bahasa shalat artinya do’a, sedangkan menurut istilah shalat berarti suatu ibadah berupa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat dan rukun tertentu.
Ibadah shalat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Jika shalatnya baik, maka amal lainnya baik, tetapi jika shalatnya tidak baik, maka amalan yang lainnya juga menjadi rusak.
B.      Ketentuan shalat fardu
1.      Rukun shalat
a.      Niat
b.      Berdiri (bagi yang mampu)
c.       Takbiratul ikhram
d.      Membaca surah al fatihah
e.      Rukuk disertai tumakninah
f.        Iktidal disertai tumakninah
g.      Sujud dua kali disertai tumakminah
h.      Duduk diantara dua sujud disertai tumakninah
i.        Duduk akhir
j.        Membaca tahiyat/tasyahadud akhir
k.       Membaca shalawat nabi
l.        Mengucapkan slam yang pertama (saat menoleh kekanan)
m.    Tertib (berurutan)
2.      Syarat wajib shalat
a.      Islam
b.      Suci dari haid dan nifas (khusus wanita)
c.       Berakal sehat
d.      Balig atau dewasa , yang dapat diketahui dengan salah satu tanda berikut ini.
1)      Telah berumur lima belas tahun atau keluar air mani
2)      Bermimpi bersetubuh
3)      Mulai keluar haid bagi perempuan
e.      Tidak tertidur
3.      Syarat sahnya shalat
a.      Suci dari adas besar dan kecil
b.      Badan, pakaian, tempatnya suci dari najis
c.       Menutup aurat, auat laki-laki antara pusar sampai lutut, sedangkan bagi perempuan auratnya adalah semua anggota badan, kecuali muka dan telapak tangan
d.      Menghadap kiblat
e.      Mengetahui waktunya shalat
4.      Sunah-sunah shalat
a.      Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ikhram
b.      Mengangkat kedua tangan saat akan rukuk, iktidal, dan saat berdiri pada pergantian rakaat
c.       Bersedekap, tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri
d.      Melihat ke arah tempat sujud
e.      Membaca do’a iftitah
f.        Membaca taawuz sebelum membaca surah al fatihah
g.      Membaca “amin” setelah membaca surah al fatihah
h.      Membaca surah pendek/al qur’an setelah membaca surah al fatihah (rakaat pertama dan kedua)
i.        Mengeraskan bacaan (jahran), pada rakaat pertama dan kedua (untuk shalat maghrib, isya’, dan subuh)
j.        Membaca takbir intiqal (allahu akbar) saat pergantian gerakan shalat
k.       Membaca do’a sewaktu iktidal
l.        Meletakkan telapak tangan di antara lutut ketika rukuk
5.      Hal-hal yang membatalkan shalat
a.      Meninggalkan salah satu rukun shalat
b.      Meninggalkan salah satu syarat, seperti berhadas atau terkena najis
c.       Berkata dengan sengaja (selain bacaan shalat)
d.      Terlalu banyak bergerak
e.      Makan dan minum dengan sengaja

Jumat, 15 November 2013

SIFAT-SIFAT ALLAH BESERTA DALILNYA



 1.      Wujud (Ada) lawannya ‘Adam (Tidak ada)
 Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya, Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:
{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (16)} [الرعد: 16]
16. Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
2.      Qidam (Terdahulu/Tak berawal) lawannya Hudust (Baru/Ada awalnya)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah hudust (ada awalnya) pasti Allah membutuhkan yang menciptakan, dan itu mustahil bagi Allah.
§  Dalil Naqli    :   Surat Al-Hadid  ayat 3:
{هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ} [الحديد: 3]
       Dialah yang Awal dan yang akhir.
3.      Baqo (Kekal/Tiada akhirnya) lawannya Fana (Rusak/Musnah)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti AllahHudust, dan itu mustahil.bagi Allah
§  Dalil Naqli :  Surat Ar-Rahman  ayat 27:
{وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (27) } [الرحمن: 28]
  Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
4.      Mukholafatu Lilhawadist (Berbeda dengan makhluknya) lawannyaMumatsalatu Lilhawadist (Menyerupai makhluknya)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan makhluk, dan itu mustahil.
§  Dalil Naqli :   Surat Asy-Syuro ayat 11:
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ } [الشورى: 11]
tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,
 5.      Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) lawannyaIhtiyaj (Membutuhkan)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”.Seperti warna putih(sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putihpun akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
§  Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut  ayat 6:
إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ  العنكبوت: 6
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
6.      Wahdaniyyat (Esa/Tunggal) lawannya Ta’addud (Lebih dari satu)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka  tidak mungkin Allah Ta’addud.
§  Dalil Naqli : Surat Al Ikhlas
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
1.  Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
7.      Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya ‘Ajzu (Lemah/Tidak bisa berbuat apa – apa)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.
§  Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh  ayat 20:
إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  [البقرة: 20]
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
8.      Irodat  (Berkehendak) lawannya Karohah (Terpaksa)
§  Dalil ‘Aqli :   Seandainya Allah Karohah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
§  Dalil Naqli : Surat Hud  ayat 107:
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ  هود: 107
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.
 9.       ‘Ilmu (Maha Mengetahui) lawannya Jahl (Bodoh)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Irodat(tidak berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.
§  Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh ayat 231:
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
 10.  Hayat (Hidup) lawannya Maut (Mati)
§  Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.
§  Dalil naqli :  Surat Al Baqoroh   ayat 255:
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ  البقرة: 255
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)
11.  Sama’ (Maha Mendengar) lawannya Shomam (Tuli)
§  Dalil ‘Aqli :    Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.
§  Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro  ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ  الشورى: 11
dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
12.  Bashor (Maha Melihat) lawannya ‘Amaa (Buta)
§  Dalil ‘Aqli :   Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat
§  Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ  الشورى: 11
dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.
13.  Kalam (Berfirman) lawannya Bukmu (Tidak berfirman/tidak bisa berbicara)
§  Dalilnya dalam surat An-Nisa ayat 164:
 وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا  النساء: 164
dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung
14.  Qodiron lawannya ‘Ajizan
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrot
15.  Muridan lawannya Karihan
§  Dalilnya sama dengan dali sifat Irodat
16.  ‘Aliman lawannya Jahilan
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu
17.  Hayyan lawannya mayyitan
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat hayat
18.  Sami’an lawannya Ashomma
§  Dalilnya sama dengan sifat Sama’
19.  Bashiron lawannya A’maa
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashor
20.  Mutakaliman lawannya Abkama
§  Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam
§   

 

farida farkha Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal