A.
Pengertian sosialisasi
Sosialisasi merupakan
proses pembelajaran seorang individu terhadap nilai dan norma yang ada di
masyarakat dengan tujuan agar menjadi bagian dari masyarakat. Melalui
sosialisasi seorangindividu menerima kebiasaan, nilai, norma, peran, perilaku,
dan semua aturan yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan proses tersebut,
sosialisasi akan dapat mempengaruhi cara dan pola berfikir seseorang sehingga
kebiasaan hidup dan kepribadian seseorang dapat terbentuk.
B.
Proses sosialisasi
Pada hakikatnya proses
sosialisasi merupakan hasil dari interaksi antar manusia. Selama manusia masih
berinteraksi proses sosialisasi pun masih berlangsung.
Pendapat beberapa ahli
sosial mengenai pengertian proses sosialisasi sebagai berikut.
·
Krathwohl : proses sosialisasi
adalah proses penyajian yang menguasahakan seseorang menjadi peka terhadap
rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta berperilaku seperti orang
lain dalam masyarakatnya atau kebudayaannya.
·
Laurence : proses sosialisasi
adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang belum berpengalaman dalam
suatu kebudayaan dan berusaha menguasai kebudayaan sebagai aspek perilakunya.
·
Guire : proses sosialisasi
adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan perilaku perorangan dengan
snksi positif atau negative yang menyebabkan penerimaan atau penolakan oleh
orang lain.
·
Robert M.Z. Lawang : proses
sosilaisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua
persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi yang efektif
dalam kehidupan sosial
Berdasarkan tahapannya,
proses sosialisasi seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosialisasi
primer dan sekunder
1.
Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan
sosialisasi yang paling dini dan pertama kali diterima seseorang dari
lingkungan keluarga. Sosialaisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah
lima tahun.
Proses sosialisasi primer mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Hal ini dikarenakan
anak akan menerapkan hasil belajarnya dalam keluarga ke dalam pergaulan di
masyarakat.
2.
Sasialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder dilakukan setiap
manusia di luar lingkungan keluarga.pada sosialisasi sekunder seseorang belajar
memahami lingkungan di luar keluarganya. Pada proses sosialisasi itu masyarakat
atau orang lain mempunyai peranan penting. Sosialisasi sekunder diterima
melalui pendidikan di sekolah dan pengalaman hidup.
Secara umum,
terdapat dua pola sosialisasi yang berkembang di masyarakat, yaitu sosialisasi
represif dan partisipatif.
1.
Sosialisasi represif
Sosialisasi represif menggunakan penekanan hukuman
terhadap seseorang yang melakukan kesalahan. Komunikasi yang terjadi pada
sosialisasi represif, yaiu bersifat menekan dan satu arah.
2.
Sosialisasi partisipatif
Sosialisasi partisipatif merupakan proses sosialisasi
dengan menggunakan penekanan interaksi sehingga sosialisasi partisipatif
berusaha menanamkan kebiasaan, adat istiadat, dan aturan-aturan tanpa ada
penekanan.
Proses sosialisasi yang
berlangsung di masyarakat umumnya melalui media tertentu. Beberapa media
sosialaisasi sebagai berikut.
1.
Keluarga
Keluarga merupakan tempat dimana untuk pertama kalinya
seorang manusia belajar hidup bersosial sehingga keluarga dapat dikatakan
sebagai agen sosialisasi (agents of
socialization)
2.
Teman sepermainan
Melalui teman sepermainan anak belajar hidup dan
bersosialisasi. Anak belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, teman sepermainan mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan pribadi seseorang.
3.
Sekolah
Nilai dan norma sosial dapat pula dipeljari melalui
sekolah, sekolah merupakan tempat seorang belajar.
4.
Media massa
Sosialaisasi dapat berlangsung melalui media massa,
seperti televise, surat kabar, majalah, dan tabloid.
Ada
lima faktor utama yang mempengaruhi sosialisasi seseorang. Factor-faktor
tersebut adalah sifat dasar, lingkungan prenatal, perbedaan, perorangan,
lingkungan serta motivasi
1.
Sifat dasar
Sifat dasar seseorang meliputi karakter, watak, serta
sifat emosional. Sifat dasar merupakan warisan dari ayah dan ibu yang
diturunkan melelui gen. gen telah ada
sejak anak masih berupa embrio yang di dalamnya mewarisi sifat-sifat ayah dan
ibu.
2.
Lingkungan prenatal
Embrio berada dalam rahim ibu untuk beberapa waktu.
Lingkungan inilah yang disebut lingkngan prenatal. Pada masa ini sang ibu
berusaha memberi pengaruh-pengaruh yang baik kepada bayinya.
3.
Perbedaan perorangan
Setelah lahir, seorang anak akan tumbuh dewasa dengan
karakteristiknya sendiri-sendiri. Setiap anak mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda.
4.
Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah kondisi sekitar individu
baik lingkungan alam, kebudayaan, dan masyarakat yang dapat mempengaruhi proses
sosialisasi.
5.
Motivasi
Dalam menjalani kehidupan, setiap individu mempunyai
motivasi-motivasi untuk menjadikan hidupnya lebih berarti. Motivasi merupakan
kekuatan dalam diri seseorang yang menggerakkan seseorang untuk berbuat
sesuatu.
C.
Peranan sosialisasi dalam pembentukan
keperibadian
·
Menurut soerjono soekanto
(2003), keperibadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain.
·
Menurut cuber (2003),
kepribadian sebagai gabungan keseluruhan dari cirri-ciri (sifat-sifat) yang
tampak dan dapat dilihat pada seseorang.
Ada beberapa
factor yang menentukan keperibadian seseorang, yaitu factor keturunan, factor
lingkungan alam , factor lingkungan kebudayaan, dan lingkungan sosial
1.
Factor keturunan (warisan
biologis)
Keturunan sangat penting dalam menentukan pembentukan
keperibadian seseorang. Hal ini terjadi karena factor tersebut secara relatif
tidak mengalami perubahan. Contoh, seseorang yang memiliki badan yang lemah
akan mempunyai sifat rendah diri yang berlebihan.
2.
Factor lingkungan alam
(geografis)
Keadaan alam yang berbeda baik dari segi letak
geofrafisnya, iklim maupun sumberdaya alamnya mempunyai pengaruh terhadap
keperibadian manusia, hal ini dikarenakan lingkungan alam akan memberikan
pengalaman yang berbeda kepada setiap individu.
3.
Factor lingkungan kebudayaan
Lingkungan kebudayaan turut memengaruhi pembentukan
keperibadian seseorang karena setiap lingkungan kebudayaan memiliki batasan dan
aturan tingkah laku tertentu.
4.
Factor lingkungan sosial
Setiap anggota kelompok memiliki peran yang diwariskan
kepada anggota kelompoknya. Kelompok manusia yang pertama adalah keluarga,
tetangga, teman sepermainan, dan lingkungan sekitar.
0 komentar on "SOSIALISASI"
Posting Komentar